Senin, 12 Mei 2014

Dampak Positif dan Negatif, Cocok untuk debat bahasa Indonesia

Asalamualaikum waroh matulohiwabarokatu
awalnya dari belajar dan mencari materi mengenai bahasa alay dan gaul untuk persiapan lomba debat bahasa Indonesia.. yang akan di adakan pada tanggal 24 Mai 2014 yang akan datang.. semoga bermanfaat..


Tema bahasa alay dan gaul memperbanyak bahasa Indonesia

Negatif [***]

Komunikasi merupakan salah satu cara kita untuk saling berinteraksi.. tanpa komunikasi pastinya seseorang akan mengalami kesulitan,.. dan di dalam komunikasi faktor yang paling penting yang harus kita perhatikan adalah penggunaan bahasa. Mengingat bahwa negara indonesia memiliki beranekaragam  bahasa ., sebaiknya bahasa alay tidak perlu di gunakan dalam komunikasi  karena akan merusak tatanan bahasa indonesia, di perkuat dengan pernyataan dari  Koentjaraningrat, Alay adalah gejala yang dialami pemuda dan pemudi bangsa Indonesia, yang ingin diakui statusnya di antara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakaian, sekaligus meningkatkan kenarsissan yang cukup mengganggu masyarakat pada umumnya.  Sedangkan menurut salah satu dosen Fakultas Jurnalistik Universitas Padjajaran,bahsa alay  merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas mereka. Tentu saja itu tidak mungkin digunakan ke pihak di luar komunitas mereka misalnya guru dan orangtua. Penggunaan bahasa sandi itu menjadi masalah bila digunakan dalam komunikasi massa karena bahasa yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khayalak . Intinya bahasa alay hanya mementingkan bahasa secara kelompok saja,.. tidak secara menyeluruh.. Dampak negatif lainnya, dapat mengganggu siapa pun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya, karena tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kataalay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.penggunaan bahasa alay yang demikian akan membuat Masyarakat Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
Masyarakat Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
 Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa alay. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.
Di tambah pula Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia yang baik, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.


Bahasa alay dapat mengancam bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia sendiri. Sumpah pemuda yang baru kita peringati bisa dengan tidak sadar telah di khianati oleh generasi muda saat ini. Sumpah pemuda menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia, tetapi apa yang terjadi sekarang? Yang dijunjung tinggi oleh generasi muda adalah bahasa Indonesia yang tidak sesuai lagi yaitu bahasa alay. Apa namanya ini kalau bukan mengingkari dari sumpah pemuda.
Anak-anak akan  terbiasa menulis dan membaca  menggunakan bahasa Alay yang disingkat dan  mengkombinasikan angka dan huruf   . Dampaknya mereka akan merasa bosan  ketika dihadapkan untuk membaca kalimat yang panjang dan ditulis lengkap. Yang mengerikan lagi meraka dapat membenci membaca buku. Banyak siswa yang mengeluh ketika menghadapai ujian bahasa Indonesia. Dikarenakan soal-soal bahasa Indonesia siswa harus membaca paragraf atau cerita yang panjang terlebih dahulu sebelum menjawab soal. Siswa yang terbiasa membaca bahasa alay pasti akan merasa malas untuk membacanya . Bahasa alay juga membuat lunturnya norma sopan santun. Kata seperti truss gua suruh bilang wow gitu , kalimat ini biasanya digunakan untuk menghina tau mengejek orang lain. Kalimat ini sama sekali tidak mempunyai manfaat . Malah banyak dampak negatif didalamnya. Bahasa alay yang sok imut dan lucu juga akan membentuk karakter yang cengeng dan mellow. Padahal generasi muda membutuhkan karakter-karakter yang kuat dan tangguh untuk bisa membangun bangsa ini.

Seseorang yang mengunakan bahasa alay/gaul berarti mereka sudah tidak lagi memperdulikan pembinaan bahasa indonesia padahal pemakai bahasa indonesia yang baik dan benar akan  memberi kemudahan serta persatuan yang erat . Penggunaan bahasa alay justru akan mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal, di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan dibiasakannya seseorang menggunakan bahasa alay, maka dapat menyulitkan diri sendiri, misalnya  dalam membuat tulisan ilmiah seseorang akan kesulitan menulis karena telah terbiasa menggunakan bahasa alay, dan yang lebih memprihatinkan lagi sampai saat ini belum ada yang pernah mencapai nilai sempurna dalam UN (Ujian Nasional) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Tata bahasa Indonesia pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Masyarakat Indonesia khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap sebagai kreativitas.
Bahasa Alay secara langsung maupun tidak telah mengubah masyarakat Indonesia untuk tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sebaiknya bahasa Alay tidak usah di dipergunakan karena akan mendorong  hilangnya  budaya berbahasa Indonesia.
Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat. Salah satu kebijakan untuk tetap melestarikan bahasa nasional adalah pemerintah bersama segenap lapisan masyarakat menjunjung tinggi bahasa Indonesia agar tetap menjadi bahasa yang dapat dibanggakan dan sejajar dengan bahasa-bahasa di seluruh dunia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa. Untuk itulah, kita sebagai generasi muda, harus cermat dalam memilih serta mengikuti trend yang ada. Jangan sampai merusak budaya bahasa kita sendiri. Cintailah bahasa Indonesia !


POSITIF[$$$]
                Kekreatifitasan merupakan hak setiap manusia untuk berkarya maupun menciptakan hal hal baru. Di jaman modern ini orang orang di tuntut untuk  mencari serta menciptakan hal-hal yang baru agar tidak tertinggal serta memiliki tantangan. Berbahasa dalam berkomunikasi juga tak luput dari yang namanya kreatifitas, contohnya dengan kemunculan bahasa bahasa alay dan gaul. Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat juga. Dampak positif dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreatif.  Pesatnya perkembangan jumlah pengguna bahasa alay menunjukkan semakin akrabnya genersai muda Indonesia denga dunia teknologi terutama internet. Munculnya bahasa alay juga menunjukkan adanya perkembangan zaman yang dinamis, karena suatu bahasa harus menyesuaikan dengan masyarakat penggunanya agar tetap eksis. Fenomena kebahasaan yang paling hangat terjadi adalah maraknya penggunaan kata-kata gaul dan alay oleh anak remaja.. khususnya remaja yang berada pada perkotaan, remaja yang berada pada bangku sekolah , maupun yang tidak . Sejatinya bahasa-bahasa gaul yang di ikuti mereka berawal dari iklan, yang ada di televisi.. filem dan sejenisnya yang Kata-kata yang merujuk pada bahasa gaul yang booming kini seperti ciyus ‘serius’, miapah ‘demi apa’, enelan ‘beneran’ dan masih banyak lagi. Sepintas, kata-kata seperti itu terkesan lumrah terdengar sehari-hari. Penggunaannya marak digunakan oleh berbagai kalangan khususnya para remaja. Banyak yang menganggap jika penggunaan kata-kata terebut dianggap wajar dan lucu atau bahkan mencirikan identitas dari sekelompok tertentu ..


Dalam bidang komunikasi Bahasa alay ini bukan hanya sebagai alat komunikasi, namun juga alat identifikasi. Para remaja menggunakan bahasa alay ini bisa jadi untuk mengidentifikasikan diri mereka. Pengunaan bahasa alay juga dapat berguna untuk menumbuhkan eksistensi diri. Bahasa ini digunakan oleh kalangan remaja sebagai bahasa kode atau singkatan agar kata-kata menjadi unik, lucu dan menarik. Tidak dipungkiri hingga sekarang bahasa alay semakin luas pemakaiannya dan semakin banyak para remaja bahkan orang dewasa menggunkan penulisan atau pengucapan bahasa alay karena adanya unsur daya tarik yang membuat orang-orang yang sebelumnya kurang paham akan bahasa alay ini menjadi ingin tahu dan akhirnya mengikuti menggucapkan atau menulis dengan bahasa alay. Bahasa alay merupakan fenomena tersendiri di kalangan masyarakat khususnya remaja di indonesia. Bahasa alay biasanya digunakan dalam penulisan-penulisan pada obrolan yang informal seperti tulisan dan kalimat-kalimat yang di tulis di media facebook. yang sifatnya menghibur, menjalin keakraban, atau untuk mencairkan suasana, karena menurut para alayers ( sebutan untuk anak alay ) apabila memakai bahasa atau penulisan baku suasana yang terjadi cenderung formal dan tidak akrab. 
Pada dasarnya, ada dua hal utama yang menjadi perhatian remaja, yaitu identitas dan pengakuan. Penggunaan dan penulisan bahasa dengan ciri khasnya bisa menjadi pembentukan kedua hal tersebut di atas. Terdapat dua alasan utama mengapa remaja menggunakan bahasa tulis dengan ciri tersendiri; pertama, mereka mengukuhkan diri sebagai kelompok sosial tertentu, yaitu remaja. Kedua, merupakan sebuah bentuk perlawanan terhadap dominasi bahasa baku atau kaidah bahasa yang telah mapan. Remaja merasa menciptakan identitas dari bahasa yang mereka ciptakan sendiri pula. Remaja sebagai kelompok usia yang sedang mencari identitas diri memiliki kekhasan dalam menggunakan bahasa lisan maupu tulis. Terdapat semacam keseragaman gaya yang kemudian menjadi gaya hidup mereka. sehingga mereka yang tidak menggunakannya akan dianggap ketinggalan jaman atau kuno. 




Dari hasil pengamatan, bahasa alay dapat memberikan manfaat dan efek positif khususnya bagi alayers itu sendri: 
1. Sebagai sarana komunikasi yang menarik bagi alayers karena menurut mereka dengan menggunakan bahasa alay berarti mereka telah menganekaragamkan bahasa khususnya pada remaja yang semula hanya menggunakan bahasa daerah atau bahasa Indonesia. 


2. Sebagai sarana penuangan kreativitas dalam penulisan-penulisan yang non formal agar terlihat unik, karena dengan penulisan bahasa alay yang berbeda dengan penulisan bahasa pada umumnya yang berupa penggabungan huruf dan angka maupun penambahan komponen huruf di setiap kata mereka (alayers) dianggap kreatif karena bisa menciptakan tulisan tulisan yang unik dan menarik pada penulisan non formal. 
Apabila dilihat dari segi usahanya, Pembinaan bahasa Indonesia ditujukan pada pemakai bahasa Indonesia, sedangkan pengembangan bahasa Indonesia ditujukan pada bahasa Indonesia itu sendiri. Jadi, pembinaan bahasa Indonesia berurusan dengan bagaimana pemakai bahasa Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta dapat menggunakan sesuai dengan kedudukan dan fungsinya; sedangkan pengembangan bahasa Indonesia berurusan dengan bagaimana bahasa Indonesia dapat menjalankan kedudukannya sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara serta dapat menjalankan fungsinya sebagai bahasa pemersatu, bahasa pemerintahan, bahasa pengantar kependidikan, bahasa perhubungan resmi, dan bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi . 
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa pembinaan bahasa Indonesia berurusan dengan bagaimana pemakai bahasa Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta dapat menggunakan sesuai dengan kedudukan dan fungsinya. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran bahasa alay sebagai sebuah variasi nuansa baru bahasa yang semakin diminati oleh kalangan remaja tentunya sangat memiliki efek besar terhadap pembinaan bahasa Indonesia. Bahasa alay yang tergolong sebagai bahasa informal yang banyak digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi
Begitupun dengan pengembangan bahasa Indonesia. Kehairan bahasa alay yang semakin diminati oleh remaja menghasilkan kata-kata baru meskipun maknanya sama dengan kata baku bahasa Indonesia. Kata-kata dalam bahasa alay sering mencmpuradukkan bahasa Indonesia,bahasa asing ataupun bahasa daerah . Itu semua bisa memperbanyak tiap suku bahasa indonesia.



TERIMAKASIH
 Salam SUKSES